SERIAL PRA KONDISI IWD 2025 : SULUH API KESADARAN DARI SOSOK TUA YANG PEMIKIRANNYA SELALU MUDA

 

Kenalan Sama Ibu SK Trimurti: Pahlawan Buruh yang Gayanya Anak Muda Banget!

Guys, pernah denger nama Surastri Karma Trimurti? Nah, buat kalian yang peduli sama hak-hak pekerja, kenalan sama sosok yang satu ini hukumnya wajib banget! Beliau ini bukan cuma pahlawan nasional, tapi juga ikon pergerakan buruh perempuan di Indonesia. Jaman sekarang, semangat juangnya masih relevan banget dan bisa jadi inspirasi buat kita-kita.

Siapa Sih Ibu SK Trimurti Ini?

Lahir di Boyolali, Jawa Tengah, tanggal 11 Mei 1912, Ibu Trimurti – sapaan akrabnya – bukan sosok kaleng-kaleng. Beliau ini jurnalis kece, penulis yang berani, dan aktivis perempuan yang gigih. Bayangin aja, di tengah hiruk pikuk perjuangan kemerdekaan, beliau udah lantang menyuarakan hak-hak rakyat kecil, termasuk para pekerja.

Perannya Gak Main-Main dalam Gerakan Buruh:

Ibu Trimurti ini full package deh dalam pergerakan buruh. Sebagai jurnalis, tulisan-tulisannya di berbagai media kayak "Pesat" dan "Suluh Indonesia" itu tajam banget mengkritik ketidakadilan dan membela kaum buruh. Beliau gak cuma nulis, tapi juga turun langsung, ngorganisir para pekerja, dan membangun kesadaran tentang pentingnya berserikat.

Beliau juga aktif di Serikat Buruh Kereta Api (SBKA) dan berbagai organisasi buruh lainnya. Kehadirannya itu jadi semangat tersendiri buat para pekerja, terutama para perempuan. Ibu Trimurti ini bukti nyata kalau perempuan juga bisa jadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak.

Puncaknya, setelah Indonesia merdeka, Ibu Trimurti dipercaya jadi Menteri Tenaga Kerja pertama di kabinet Presiden Soekarno. Bayangin, dari seorang aktivis yang berjuang di jalanan, beliau bisa duduk di kursi pemerintahan dan bikin kebijakan yang pro-buruh! Keren kan?

Teori dan Sumbangsihnya Buat Gerakan Buruh (Biar Gak Cuma Ngomongin Gaya-Gayaan):

Mungkin Ibu Trimurti gak ninggalin buku tebal kayak Karl Marx gitu, tapi sumbangsihnya dalam bentuk aksi nyata dan pemikiran sederhana tapi mendalam itu ngena banget. Beberapa poin penting dari "teori" ala Ibu Trimurti:

Solidaritas itu Kunci: Beliau selalu menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan antar pekerja. Gak peduli jenis kelamin, suku, atau agama, semua harus bersatu buat memperjuangkan nasib yang lebih baik. Ini relate banget sama semangat brotherhood dan sisterhood di kalangan buruh jaman sekarang.

Suara Buruh Harus Didengar: Ibu Trimurti percaya kalau suara pekerja itu punya kekuatan besar. Lewat serikat buruh, aspirasi mereka harus didengar dan diperjuangkan. Ini ngasih kita pelajaran kalau speak up itu penting!.

Kesejahteraan Buruh adalah Prioritas: Beliau gak pernah lelah memperjuangkan upah yang layak, jam kerja yang manusiawi, dan kondisi kerja yang aman. Konsep decent work yang lagi rame sekarang, sebenernya udah jadi inti perjuangan Ibu Trimurti dari dulu.

Refleksi Buat Kita-Kita di Era Sekarang:

Di era yang serba digital dan persaingan kerja makin ketat ini, semangat Ibu Trimurti masih relevan banget lho. Coba deh kita lihat:

Banyak isu buruh yang belum selesai: Mulai dari upah minimum yang seringkali gak mencukupi, sistem kerja kontrak yang bikin gak pasti, sampai isu keselamatan kerja yang masih sering dilanggar. Semangat Ibu Trimurti buat membela hak-hak pekerja ini jadi pengingat kalau perjuangan belum usai.

Pentingnya organisasi buruh: Di tengah gempuran individualisme, penting banget buat kita sadar kalau berserikat itu masih jadi senjata ampuh buat memperjuangkan hak.

Ibu Trimurti ngajarin kita kalau together we are stronger.

Perempuan punya peran penting: Kiprah Ibu Trimurti nunjukkin kalau perempuan punya peran sentral dalam gerakan buruh. Di era sekarang, dengan makin banyaknya perempuan yang bekerja, suara dan kepemimpinan perempuan dalam serikat buruh makin krusial.

Intinya Gini, Sobat:

Ibu SK Trimurti itu bukan cuma nama di buku sejarah. Beliau adalah contoh nyata keberanian, kegigihan, dan kepedulian terhadap sesama. Semangatnya dalam memperjuangkan hak-hak buruh, khususnya perempuan, itu inspiratif banget. Di tengah tantangan dunia kerja yang makin kompleks, mari kita contoh semangat juangnya, bersatu, dan terus memperjuangkan keadilan buat semua pekerja. Jangan biarin suara kita hilang, guys! Kayak Ibu Trimurti dulu, suara kita punya kekuatan buat bikin perubahan!

SUMARNITA Br. GURNING

olah kata : Tim Media FSP FARKES-R

Graphic Prompt By : Ilyas Husein